Rahasia Quantum Parenting Menuju Keluarga SAMARA
Oleh: dr. Marfuatus
Keluarga sakinah memang bagian terpenting dalam kehidupan,
baitijannati sebuah istilah yang mungkin terngiang saat awal mula kehidupan
seseorang beranjak berumah tangga dengan ijab Kabul, saat itulah segala sesuatu
yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah menikah dia telah menguasai
separuh agamanya. Rasulallah sendiri bersabda: Barang siapa menikah, maka dia
telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah
dalam memelihara yang separuhnya lagi [HR. al-Hakim].
Namun terkadang, Apa yang pasangan suami istri gambarkan
tentang pernikahan spektakuler, indah, bahagia, tak jarang berbeda dengan
kenyataan yang mereka hadapi dalam bahtera perkawinan, dalam mengarungi
perjalanan hidup tak jarang pasutri hanya monoton atau sebagai hanya
begitu-begitu.
...Perubahan kecil dalam sikap dan perilaku salah satu
pasutri dapat mengubah hubungan dalam membina rumah tangga...
Perbedaan cukup kecil dalam keluarga sesungguhnya dapat
mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, dr. Terri L. Orbuch, Ph.D. berkata:
sebenarnya. "Ketika kita melihat pasangan yang bahagia, kita melihat bahwa
perkawinan besar bukan hasil jam kerja keras," peneliti hubungan rumah tangga
yang telah meneliti 373 pasangan selama lebih dari 22 tahun sebagai bagian dari
studi perkawinan yang didanai oleh National Institutes of Health.
"perubahan kecil dalam sikap dan perilaku salah satu pasutri dapat
mengubah hubungan dalam membina rumah tangga" tambahnya.
Kenapa bisa terjadi? berbagai permasalah dalam labirin rumah
tangga terkadang pelik untuk diselesaikan. Memang, seharusnya sebuah rumah
tangga bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, dinding, genteng, kusen, pintu
berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pintu digunakan sebagai pengganti maka
rumah akan bocor, atau salah fungsi yang lain maka rumah akan ambruk. Begitu
juga rumah tangga suami, istri dan anak harus tahu fungsi masing-masing, jika
tidak maka bisa ambruk atau berantakan rumah tangga tersebut.
Rasulallah sebagai uswatun hasanah telah mengajari kita
untuk menuju kedamaian rumah tangga menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah
wa rahamah. Menurut kaidah bahasa Indonesia, sakinah mempunyai arti kedamaian, ketentraman,
ketenangan, kebahagiaan.
Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang
diliputi rasa damai, tentram, juga bahagia (mudah-mudahan bahagia lahir
bathin). Dari kata sakinah, kita berharap menuju suasana damai dalam rumah
tangga. namun sering kedamaian dalam rumah tangga menjadi rusak hanya karena
tidak adanya saling pengertian antara suami dan istri; apalagi kalau sudah
menyangkut urusan materi.
Berikut beberapa langkah sederhana untuk rumah tangga Anda
agar menjadi keluarga Good menjadi Great, Diantaranya sebagai berikut:
Saling Memahami Kebutuhan
"Alasan utama perceraian tidaklah dari sebuah konflik,
masalah komunikasi, atau ketidakcocokan seksual," kata Orbuch. "Ini
adalah frustrasi yang sehari-hari sehingga muncul kekecewaan dan kesenjangan
antara apa yang Anda harapkan dengan bagaimana tindakan-tindakan pasangan Anda,
dan ini adalah yang paling merusak rumah tangga." Untuk meredakan
frustrasi ini bisa dilakukan dengan berbagi harapan dan kebutuhan dengan satu
sama lain. Mungkin Anda menginginkan lebih banyak kasih sayang padahal pasangan
Anda sangat membutuhkan pasangan lebih banyak waktu luang untuk bersantai
bersama Anda. "Dan pastikan untuk memeriksa atau evaluasi dengan pasangan
minimal sekali dalam setahun, karena tekanan atau perubahan hidup dapat membuat
harapan-harapan baru dalam diri dan pasangan Anda" kata Orbuch.
Tunjukkan Rasa Kasih Sayang yang dalam
Suami atau istri yang memberikan penegasan berupa kata-kata
dan gerak tubuh untuk menunjukkan mereka dihargai, dihormati, dan dicintai,
menunjukkan dua kali lebih mungkin untuk menggambarkan diri mereka sebagai
pasangan yang bahagia. Dan laki-laki mungkin perlu penegasan lebih dari
perempuan.
Penelitian Orbuch
menunjukkan. "Wanita lebih cenderung menerima pujian dari teman-teman
bahkan orang asing yang berkata, 'Aku suka baju Anda!'" Katanya.
"Tapi pria tidak mendapatkan pengakuan." Mengapa bisa terjadi?.
Dapatkah Anda bayangkan atau pernah Anda lakukan ketika Anda berjalan bersama
suami Anda dan Anda berhenti untuk memberi pujian kepada Suamai Anda?
"Rapi sekali dasi kemeja Anda? Tidak akan terjadi - itulah sebabnya
mengapa suami lebih mengandalkan perhatian dari istri mereka. Untungnya, nah,
cobalah sekarang bagi Anda untuk memberikan hadiah sanjungan Anda, ini
cenderung untuk menambah mencintai Anda. Dengan terbiasa memuji dan menghormati
maka rasa sayang akan semakin tumbuh dalam keluarga Anda.
Luangkan 10 Menit Saja
Meski kencan malam mingguan tidak disyariatkan, tapi memang
kencan keluarga atau bersua sesama pasutri selalu dianjurkan sebagai cara untuk
menyambung kembali, tapi kadang-kadang yang Anda butuhkan hanyalah beberapa
menit sehingga permasalahan yang Anda hadapi berdua terkadang tidak tuntas.
"Saya menyebutnya Peraturan 10-Menit: Ambil 10 menit
per hari untuk berbicara tentang apa pun (kecuali untuk masalah anak-anak,
tanggung jawab, atau tugas-tugas)" kata Orbuch. penelitian Orbuch
menunjukkan bahwa 98 persen dari pasangan bahagia mengatakan bahwa mereka erat
memahami pasangan mereka dan mengetahui pasangan intim Anda serta tidak selalu terlibat
dalam percakapan berat.
Segala sesuatu yang membantu Anda mempelajari sesuatu yang
baru akan membawa Anda lebih dekat,kata Orbuch. Anda dapat melepas ikatan atas
apa yang Anda pikirkan bersama pasangan Anda sehingga Anda akan mendapatkan
saling mengenal dunia batin dan memperkuat ikatan kebahagiaan Anda.
Fokus pada Kebaikan
Cara terbaik untuk membuat hubungan Anda lebih baik adalah
dengan berusaha dan memperbaiki apa yang salah, bukan? Nope. "Cara paling
efektif meningkatkan, menyenangkan, menggairahkan adalah menambahkan
elemen-elemen positif pada perkawinan Anda," kata Orbuch.
"Energi positif membuat kita merasa baik dan memotivasi
Anda untuk terus berjalan ke arah lebih baik." Ini tidak berarti bahwa
Anda tidak bisa merasakan sesuatu yang negatif, katanya. "Jika Anda
menginginkan hubungan yang lebih bahagia, sisi positif perlu jauh lebih besar
daripada yang buruk." Semakin Anda menghormati cinta dan kasih sayang
dalam ikatan Anda, semakin cepat Anda akan mengubah rumah tangga Anda ke dalam
satu yang benar-benar hebat. (MDw/voa-islam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar