KEFANAAN YANG DICARI

Jumat, 21 Desember 2012

Rahasia Quantum Parenting Menuju Keluarga SAMARA

Oleh: dr. Marfuatus

Keluarga sakinah memang bagian terpenting dalam kehidupan, baitijannati sebuah istilah yang mungkin terngiang saat awal mula kehidupan seseorang beranjak berumah tangga dengan ijab Kabul, saat itulah segala sesuatu yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah menikah dia telah menguasai separuh agamanya. Rasulallah sendiri bersabda: Barang siapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi [HR. al-Hakim].

Namun terkadang, Apa yang pasangan suami istri gambarkan tentang pernikahan spektakuler, indah, bahagia, tak jarang berbeda dengan kenyataan yang mereka hadapi dalam bahtera perkawinan, dalam mengarungi perjalanan hidup tak jarang pasutri hanya monoton atau sebagai hanya begitu-begitu.

...Perubahan kecil dalam sikap dan perilaku salah satu pasutri dapat mengubah hubungan dalam membina rumah tangga...

Perbedaan cukup kecil dalam keluarga sesungguhnya dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, dr. Terri L. Orbuch, Ph.D. berkata: sebenarnya. "Ketika kita melihat pasangan yang bahagia, kita melihat bahwa perkawinan besar bukan hasil jam kerja keras," peneliti hubungan rumah tangga yang telah meneliti 373 pasangan selama lebih dari 22 tahun sebagai bagian dari studi perkawinan yang didanai oleh National Institutes of Health. "perubahan kecil dalam sikap dan perilaku salah satu pasutri dapat mengubah hubungan dalam membina rumah tangga" tambahnya.

Kenapa bisa terjadi? berbagai permasalah dalam labirin rumah tangga terkadang pelik untuk diselesaikan. Memang, seharusnya sebuah rumah tangga bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, dinding, genteng, kusen, pintu berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pintu digunakan sebagai pengganti maka rumah akan bocor, atau salah fungsi yang lain maka rumah akan ambruk. Begitu juga rumah tangga suami, istri dan anak harus tahu fungsi masing-masing, jika tidak maka bisa ambruk atau berantakan rumah tangga tersebut.

Rasulallah sebagai uswatun hasanah telah mengajari kita untuk menuju kedamaian rumah tangga menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahamah. Menurut kaidah bahasa Indonesia, sakinah  mempunyai arti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan.

Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang diliputi rasa damai, tentram, juga bahagia (mudah-mudahan bahagia lahir bathin). Dari kata sakinah, kita berharap menuju suasana damai dalam rumah tangga. namun sering kedamaian dalam rumah tangga menjadi rusak hanya karena tidak adanya saling pengertian antara suami dan istri; apalagi kalau sudah menyangkut urusan materi.

Berikut beberapa langkah sederhana untuk rumah tangga Anda agar menjadi keluarga Good menjadi Great, Diantaranya sebagai berikut:

Saling Memahami Kebutuhan

"Alasan utama perceraian tidaklah dari sebuah konflik, masalah komunikasi, atau ketidakcocokan seksual," kata Orbuch. "Ini adalah frustrasi yang sehari-hari sehingga muncul kekecewaan dan kesenjangan antara apa yang Anda harapkan dengan bagaimana tindakan-tindakan pasangan Anda, dan ini adalah yang paling merusak rumah tangga." Untuk meredakan frustrasi ini bisa dilakukan dengan berbagi harapan dan kebutuhan dengan satu sama lain. Mungkin Anda menginginkan lebih banyak kasih sayang padahal pasangan Anda sangat membutuhkan pasangan lebih banyak waktu luang untuk bersantai bersama Anda. "Dan pastikan untuk memeriksa atau evaluasi dengan pasangan minimal sekali dalam setahun, karena tekanan atau perubahan hidup dapat membuat harapan-harapan baru dalam diri dan pasangan Anda" kata Orbuch.

Tunjukkan Rasa Kasih Sayang yang dalam

Suami atau istri yang memberikan penegasan berupa kata-kata dan gerak tubuh untuk menunjukkan mereka dihargai, dihormati, dan dicintai, menunjukkan dua kali lebih mungkin untuk menggambarkan diri mereka sebagai pasangan yang bahagia. Dan laki-laki mungkin perlu penegasan lebih dari perempuan.

Penelitian  Orbuch menunjukkan. "Wanita lebih cenderung menerima pujian dari teman-teman bahkan orang asing yang berkata, 'Aku suka baju Anda!'" Katanya. "Tapi pria tidak mendapatkan pengakuan." Mengapa bisa terjadi?. Dapatkah Anda bayangkan atau pernah Anda lakukan ketika Anda berjalan bersama suami Anda dan Anda berhenti untuk memberi pujian kepada Suamai Anda? "Rapi sekali dasi kemeja Anda? Tidak akan terjadi - itulah sebabnya mengapa suami lebih mengandalkan perhatian dari istri mereka. Untungnya, nah, cobalah sekarang bagi Anda untuk memberikan hadiah sanjungan Anda, ini cenderung untuk menambah mencintai Anda. Dengan terbiasa memuji dan menghormati maka rasa sayang akan semakin tumbuh dalam keluarga Anda.

Luangkan 10 Menit Saja

Meski kencan malam mingguan tidak disyariatkan, tapi memang kencan keluarga atau bersua sesama pasutri selalu dianjurkan sebagai cara untuk menyambung kembali, tapi kadang-kadang yang Anda butuhkan hanyalah beberapa menit sehingga permasalahan yang Anda hadapi berdua terkadang tidak tuntas.

"Saya menyebutnya Peraturan 10-Menit: Ambil 10 menit per hari untuk berbicara tentang apa pun (kecuali untuk masalah anak-anak, tanggung jawab, atau tugas-tugas)" kata Orbuch. penelitian Orbuch menunjukkan bahwa 98 persen dari pasangan bahagia mengatakan bahwa mereka erat memahami pasangan mereka dan mengetahui pasangan intim Anda serta tidak selalu terlibat dalam percakapan berat.

Segala sesuatu yang membantu Anda mempelajari sesuatu yang baru akan membawa Anda lebih dekat,kata Orbuch. Anda dapat melepas ikatan atas apa yang Anda pikirkan bersama pasangan Anda sehingga Anda akan mendapatkan saling mengenal dunia batin dan memperkuat ikatan kebahagiaan Anda.

Fokus pada Kebaikan

Cara terbaik untuk membuat hubungan Anda lebih baik adalah dengan berusaha dan memperbaiki apa yang salah, bukan? Nope. "Cara paling efektif meningkatkan, menyenangkan, menggairahkan adalah menambahkan elemen-elemen positif pada perkawinan Anda," kata Orbuch.

"Energi positif membuat kita merasa baik dan memotivasi Anda untuk terus berjalan ke arah lebih baik." Ini tidak berarti bahwa Anda tidak bisa merasakan sesuatu yang negatif, katanya. "Jika Anda menginginkan hubungan yang lebih bahagia, sisi positif perlu jauh lebih besar daripada yang buruk." Semakin Anda menghormati cinta dan kasih sayang dalam ikatan Anda, semakin cepat Anda akan mengubah rumah tangga Anda ke dalam satu yang benar-benar hebat. (MDw/voa-islam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar