KEFANAAN YANG DICARI

Senin, 25 November 2013

SEDEKAH; CARA AJAIB MENJADI KAYA

Tidaklah Allah SWT mensyariatkan sesuatu, kecuali di dalamnya terkandung hikmah dan manfaat yang banyak. Adapun keutamaan sedekah bagi setiap pelakunya, antara lain:
1. Membersihkan harta
Allah SWT berfirman: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka . . . .” (Q.S. At-Taubah [9]: 103).
2. Dilipatgandakan pahalanya
Allah SWT berfirman:Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki . . . .” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 261).
3. Mengobati penyakit-penyakit jasmani dan penyakit hati
Inilah barangkali bukti kebenaran sabda Rasulullah SAW:
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (H.R. Al-Baihaqi).
4. Dipanggil dari pintu sedekah
Nabi SAW bersabda: “Barang siapa menyedekahkan dua pasang kuda fi sabilillah, niscaya akan dipanggil di surga kelak; ‘Wahai hamba Allah, inilah kebaikan. Jika ia ahli shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat. Jika ia ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad. Jika ia ahli sedekah, ia akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan jika termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
5. Menghapus kesalahan
Nabi SAW menegaskan: “Sedekah itu menghapus kesalahan, seperti air memadamkan api.” Dalam redaksi yang lain, Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah sir (sembunyi-sembunyi) dapat memadamkan kemurkaan Rabb tabaaraka wa ta’ala.” (H.R. At-Tirmizi).
6.         Pelindung dari api neraka
Nabi SAW menjelaskan: “Halangilah api neraka, meski hanya dengan separuh kurma.” (H.R. Muttafaq ‘Alaih).
7.         Menaungi pelakunya pada hari Kiamat
Pada hari itu ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah SWT. Salah satunya adalah mereka yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Nabi SAW bersabda: “Dan seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
8.         Didoakan oleh para malaikat
Nabi SAW menjelaskan: “Tidaklah berpagi hari hamba-hamba itu kecuali dua orang malaikat turun pada hari itu. Maka berkatalah salah satunya, ‘Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang bersedekah.’ Dan yang lain berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang enggan bersedekah’.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Menjadi Kaya dengan Sedekah
Sedekah merupakan cara batin mengembangkan harta menjadi berlipat dan tidak dapat diprediksikan secara matematis. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah tidak hanya memberikan keberkahan pahala saja, tetapi juga keberkahan harta. Untuk menggapai itu, maka yang harus dikedepankan adalah keikhlasan dalam menjalankan sedekah yang dimaksud. Sehingga boleh jadi apa yang terjadi pada orang-orang lain juga terjadi pada diri Anda.
Perhatihakanlah kisah teladan di bawah ini!
Budak yang Dermawan
Suatu ketika Abdullah bin Ja’far r.a. memeriksa kebun-kebunnya. Karena hari sangat panas, ia berhenti di sebuah kebun milik orang lain. Di sana ada penjaganya, yaitu seorang budak hitam. Hari itu panas terik matahari sangat membara, tiba-tiba seeokor anjing masuk ke pekarangan kebun di mana Abdullah bin Ja’far r.a. sedang beristirahat sembari lidahnya menjulur-julur karena kehausan dan lapar. Ekornya digoyang-goyang menghadap kepada budak hitam tersebut minta dikasihani. Kala itu, di tangan budak tersebut ada tiga potong roti. Dilemparkannya satu potong dan anjing itu pun melahapnya. Lalu, dilemparkannya pula roti kedua, yang dengan secepat kilat disantap lagi oleh anjing itu. Anjing itu masih menengadah meminta lagi. Roti yang tinggal satu potong di tangan budak tadi, akhirnya dilemparkan pula kepada binatang kelaparan tersebut yang langsung dilahapnya. Anjing itu pun kenyang dan pergi meninggalkan tempat itu.
Demi melihat apa yang baru saja terjadi, Abdullah bin Ja’far r.a. memanggil budak hitam tersebut. “Wahai pemuda, berapa kamu mendapat jatah makanan dari tuanmu setiap hari?”
“Sebanyak yang tuan lihat!” jawabnya.
Abdullah bin Ja’far terheran-heran, “Mengapa kamu lebih mementingkan makanan untuk anjing itu daripada untuk dirimu sendiri?”
Dia menjawab, ”Hamba melihat anjing itu bukan anjing sekitar sini. Tentu ia datang dari tempat yang jauh, mengembara karena kelaparan. Hamba tidak sampai hati melihatnya pergi dengan lapar dan tidak berdaya lagi.”
“Apa yang akan kamu makan hari ini?”
“Biar hamba pererat tali pinggang hamba!”
Abdullah bin Ja’far r.a. termenung sejenak. Lalu, dimintanya ia menunjukkan rumah pemilik kebun. Setelah ketemu, lantas ditawarnya kebun tersebut dan dibelinya. Kemudian Abdullah bin Ja’far kembali kepada budak hitam yang saleh tersebut sembari berkata, “Kebun ini telah kubeli dari tuanmu yang lama dan kamu pun telah aku beli pula. Mulai saat ini, kamu saya merdekakan dari perbudakan.  Mulai saat ini pula, kebun ini saya hadiahkan kepadamu. Hiduplah kamu dengan bahagia bersama nikmat Allah di dalam memelihara kebun ini!”
Budak itu tercengang dan terharu sembari memandang kedermawanan Abdullah bin Ja’far r.a.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar